Selasa, 21 Juni 2016

Kakek Sakti Dari Semarang

Bermodal Tongkat, Kakek Ini Bubarkan Balap Liar di Jalan Suratmo

Keberanian Sumarjono (63) warga Taman Sri Rejeki, Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat patut diacungi jempol. Bermodal tongkat bambu sepanjang kurang lebih 1,5 meter, ia berusaha membubarkan balap liar di Jalan Suratmo.
Dengan tongkat tersebut, dia akan menghadang di tengah jalan siapapun yang ikut trek-trekan. Karena aksinya, pria lanjut usia itu mengaku pernah ditantang berkelahi oleh geng motor yang merasa kegiatan trek-trekannya terganggu olehnya.
Dengan tegas, ia mengaku tidak takut dan malah semakin tertantang untuk membela kepentingan umum pengguna jalan. "Saya pernah dikeroyok sama 25 bocah, saya nggak takut. Saya kalau dikeroyok malah seneng, semakin ndadi (menjadi)," kata Sumarjono kepada metrosemarang,com, Senin (20/6).
Ia nekat menghadang para remaja yang trek-trekan lantaran tak ingin di jalan tersebut memakan korban jiwa. Kakek 63 tahun itu cukup miris saat menyaksikan kecelakaan antara pengendara yang melintas dengan remaja yang melakukan trek-trekan. Bukannya bertanggung jawab, remaja tersebut malah kabur meninggalkan sepedanya.
"Kalau jatuh yang rugi siapa? Soalnya dulu pernah terjadi kecelakaan, malah ditinggal kabur. Soalnya mereka kebanyakan berasal dari luar warga sini," katanya.
Aksi Sumarjono tersebut rupanya cukup membuat takut para remaja yang nekat trek-trekan. Setiap kali remaja yang trek-trekan akan memutar arah untuk memacu motornya, ia siap menyapu dengan tongkatnya. Para pebalap amatiran itupun lari terbirit-birit menghindari tebasan tongkat Sumarjono. Salut!

0 komentar:

Posting Komentar

fanspage

Pages

selamat datang

Ruang Komunikasi

Selasa, 21 Juni 2016

Kakek Sakti Dari Semarang

Bermodal Tongkat, Kakek Ini Bubarkan Balap Liar di Jalan Suratmo

Keberanian Sumarjono (63) warga Taman Sri Rejeki, Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat patut diacungi jempol. Bermodal tongkat bambu sepanjang kurang lebih 1,5 meter, ia berusaha membubarkan balap liar di Jalan Suratmo.
Dengan tongkat tersebut, dia akan menghadang di tengah jalan siapapun yang ikut trek-trekan. Karena aksinya, pria lanjut usia itu mengaku pernah ditantang berkelahi oleh geng motor yang merasa kegiatan trek-trekannya terganggu olehnya.
Dengan tegas, ia mengaku tidak takut dan malah semakin tertantang untuk membela kepentingan umum pengguna jalan. "Saya pernah dikeroyok sama 25 bocah, saya nggak takut. Saya kalau dikeroyok malah seneng, semakin ndadi (menjadi)," kata Sumarjono kepada metrosemarang,com, Senin (20/6).
Ia nekat menghadang para remaja yang trek-trekan lantaran tak ingin di jalan tersebut memakan korban jiwa. Kakek 63 tahun itu cukup miris saat menyaksikan kecelakaan antara pengendara yang melintas dengan remaja yang melakukan trek-trekan. Bukannya bertanggung jawab, remaja tersebut malah kabur meninggalkan sepedanya.
"Kalau jatuh yang rugi siapa? Soalnya dulu pernah terjadi kecelakaan, malah ditinggal kabur. Soalnya mereka kebanyakan berasal dari luar warga sini," katanya.
Aksi Sumarjono tersebut rupanya cukup membuat takut para remaja yang nekat trek-trekan. Setiap kali remaja yang trek-trekan akan memutar arah untuk memacu motornya, ia siap menyapu dengan tongkatnya. Para pebalap amatiran itupun lari terbirit-birit menghindari tebasan tongkat Sumarjono. Salut!

 
Template Indonesia | Media Informasi Kota Semarang
Aku cinta Indonesia